semenjak masa sekolah SMK saya ingin sekali melakukan pendakian tapi sayangnya peralatan yang terbilang mahal bagi seorang pelajar dan tak ada teman yang sehobi membuat saya harus menabung keinginan saya selama 3 tahun, waktu yang cukup lama dalam menunggu, ya...... meskipun tak selama cinta menunggu rangga eh heheheh.
perjalanan pertama pendakian saya yaitu ke gunung prau, wonosobo jawa tengah, saya yang tebilang pendaki pemula langsung segera membeli peralatan pendakian seperti cariel, tracking pole, jaket, matras, sarung tangan, kupluk , serta beberapa pakaianseputar pendakian.
saya pergi mendaki bersama dua teman saya, saya di ajak salah seorang teman kerja saya yang kebetulan kaka teman saya sudah mendaki ke beberapa gunung.
perjalanan pertama saya dengan kesemua anggota yang ikut berjumlah 18 orang dan 5 orang di antaranya termasuk saya adalah sang pencoba track pendakian, kami bekumpul hari jumat malam sekitar pukul 19.00 di terminal pasar baru tangerang dan cek perlengkapan , setelah dirasa lengkap kami pun berdoa dan setelah itu langsung cus berangkat, kami berangkat pukul 20.00 dengan menaiki mobil travel berbentuk minibus yang tentunya muat untuk kami ber 18 ya hehhee.
karena hari jumat dan termasuk libur panjang karena hari seninnya tanggal merah jalanan cukup padat apalagi sekitar daerah jakarta, sayapun mencoba meng akrabkan diri dengan yang lain ya meskipun saya termasuk susah akrab dengan orang baru kenal hehhe,
kamipun ngobrol satu sama lain hingga akhirnya seisi mobil sepi dan saya memutuskan untuk tidur, (karena lama dijalan mungkin kita skip ke keesokan harinya ya wkkkk).
keesokan harinya ketika bangun dari tidur dan masih dalam mobil saya melihat pemandangan jalan kiri dan kanan sekitar jawa tengah (gak tau daerah mana -_-) pesawahan yang luas kiri dan kanan yang terlihat hijau, alami, udara yang menyegarkan serta tampak pemandangan gunung slamet yang tampak gagah berdiri tegak. (kita skip lagi ya)
sekitar pukul 11.30 kami akhirnya sampai di daerah dieng, wonosobo yaitu titik awal melakukan pendakian gunung prau, kamipun melakukan breafing dan packing ulang, setelah semua siap kamipun siap untuk berjalan menikmati indahnya gunung prau, (oh ya pendakiannya via dieng ya, soalnnya patak banteng katanya gak cocok untuk pendaki pemula seperti saya).
Awal pendakian kami langsung di suguhi track agak menanjak dan kiri kanan kebun milik petani dieng dengan udara yang sejuk, sekitar 45 menit kami akhirnya sampai di pos 1
dengan keadaan yang mulai terasa khas pegunungn karena kabut yang lembut mulai menghampiri ditambah lagi pohon pohon pinus yang rimbun dengan kondisi jalan yang menanjak terus namun agak landai, perjalanan pertama ini bagi saya cukup menguras tenaga karena saya tak bisa mengatur ritme nafas, dan saya pun tak pernah melakukan aktivitas olahraga sebelum melakukan perjalanan, saya pun sering berhenti tapi perjalanannya di bawa happy jadi tak terlalu terasa banget, kadang foto foto , bercanda, kadangpun saya di ledek karena saya masih malu malu dalam meminta foto hehehe setelah sekitar 4 jam perjalanan akhirnya sampai di tempat luas padang rumput yang orang suka bilang bukit teletubies yeayyyyyy,
bukit bukit yang hijau, keadaan yang terlihat sangat indah, padang rumput yang luas, kabut yang mengiringi, dan luapan masa lalu yang mulai terlupakan karena keindahannya eh wkkkk, kami pun langsung mendirikan tenda dan masak, ketika kabut perlahan lahan hilang keindahan gunung prau tampak nyata view sindoro sumbing yang jelas terlihat meskipun tak berlangsung lama,
hingga memasuki malam tiba kami pun makan malam , cuaca yang terasa dingin berbeda dari panas dan adanya polusi kota saya pun memakai jaket dan sarung tangan, tangan terasa kaku karena mungkin ini keadaan yang baru pertama saya alami, dengan suasana yang cukup ramai karena saya dan tenda tenda yang lain yang melakukan pendakian ikut perang senter hahha terkadang kabut datang semua terasa sunyi namun kabut hilang perang senter lagi wkkk, sekitar pukul 22.00 akhirnya kamipun beristirahat,
keesokan harinya tepat pukul 06.30 saya keluar tenda dan melihat sunrise yang berbeda dari yang pernah saya lihat di tempat lain, kali ini sunrise yang bisa di katakan sempurna warna orange khas sunrise mulai terlihat sekitar arah gunung sindoro sumbing namun tidak berlangsung lama karena kabut datang kembali, tapi saya merasa puas dengan keindahannya seakan akan semua masalah hilang, rasa capek menanjak kemarin semua terbayarkan dengan keindahan sang pencipta yang tiada tara, meskipun bulatnya matahari tak terlihat tapi sungguh inikah yang dinamakan usaha takan menghianati hasil, setelah melihat lihat cekrek foto sana cekrek sini, kamipun sarapan lalu packing kembali untuk turun, ya meskipun terasa berat meninggalkan keindahan yang tuhan ciptakan ini tapi kami pun harus pulang kerumah hehehe, sekitar pukul 10.00 kami pun turun, kali ini melewati jalur patak banteng, dan benar saja nurunan nya curam euy kalo nanjak gimana ya wkkkk mungkin lutut ketemu dagu kali ya hehehe.
oke sekian cerita perjalanan pendakian kali ini jika kalian pendaki pemula persiapkan semuanya sebelum berangkat, olahraga ya meskipun tidak teratur hehehe, nikmati perjalanannya, mengeluh boleh asal jangan putus asa, dan ingat satu hal puncak bukan tujuan puncak adalah bonus pulang kerumah dengan kerumah dengan selamat adalah keharusan.